Liputan6.com, Kuta Tempat dimana sinar mentari hingga lewat tengah siang tetap disambangi sedekat teman dan gelombang laut nan bergelung adalah objek cinta yang dikejar para peselancar. Kuta, Bali, selalu puitis kepada siapa saja yang datang dari berbagai penjuru Bumi. Liriknya berjejer sepanjang Legian hingga Seminyak.
Barisan kelompok berisi 4 hingga 5 orang dengan anggota termudanya ialah bocah bermata biru akan berpapasan dengan pengelana berambut pirang panjang tanpa teman yang keluar dari kafe mungil pinggir jalan. Dari kejauhan tampak segera melintas sepeda motor yang ditunggangi pria kulit susu telanjang dada.
Bagai ada benang merah dari tampilan pengguna jalan terbatas namun penuh kebebasan itu. Akan tetapi, masing-masing mereka datang ke sana membawa mode berkehidupannya sendiri. Menjadi terlalu simple jika kategorinya hanya sebatas koper dan ransel. Satu dari sekian golongan di antara kedua titik itu ialah para traveller mandiri dan elegan yang hendak menjelajah kesenangan tanpa perlu abai terhadap email kantor.
Bagi orang-orang seperti itu, dimana kriteria utama tempat inap adalah pemenuhan nyaman atas kebutuhan mendasar, hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta adalah jawabannya. Seluruh 185 kamar dilengkapi dengan kenyamanan tempat tidur King Koil, stasiun tv kabel, shower hangat-dingin, perlengkapan mandi, dan layanan kebersihan kamar harian. Semua area memiliki akses internet gratis via WiFi. Kolam renang dan jacuzzi menenangkan dapat dinikmati penghuni semua tipe kamar.
Beserta pilihan sarapan yang mencukupi, sebuah area bernama Best Brews untuk membeli sebotol bir di sore hari, plus klub kebugaran, Four Points adalah deal terbaik bagi Anda yang membutuhkan penawaran lengkap dan nyaman dengan harga yang lebih modest. Ketika tiba saatnya untuk menikmati pantai maupun suasana jantung Kuta, Anda tahu bahwa Anda hanya tinggal mengambil beberapa langkah kaki dari tempat menginap. Four Points berlokasi di Jalan Benesari yang dekat dengan Legian maupun Seminyak, tempat yang menyajikan ragam piihan restoran, butik, toko suvenir, studio tato, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.
Hotel yang hanya berjarak 7 kilometer dari bandara ini adalah properti Starwood ke-7 di Bali dan merupakan brand Four Points pertama di Indonesia. Hingga kini, sudah ada 200 hotel Four Points di hampir 40 negara, mulai dari Milan hingga Shanghai. Lebih dari 40 di antaranya hadir di Asia Pacific. Pertama berdiri pada tahun 1995 sebagai turunan dari hotel premium Sheraton, Four Points kemudian berkembang dengan karakternya sendiri. Proses branding secara lebih fokus dimulai sejak tahun 2007 dan kemudian sampai pada target pasar yang adalah independent travellers.
“Segmen tersebut sangat potensial di kelas mid-market. Kategori independent traveller memiliki angka yang besar secara global, termasuk yang mengunjungi Bali,” jelas Hazel Ooi selaku Brand Manager of Four Points by Sheraton dan beberapa hotel lain di bawah naungan Starwood, setelah berlangsungnya acara temu media pada Jumat 16 Oktober 2015.
Senada dengannya di kesempatan sama, Masri selaku General Manager of Four Points by Sheraton Bali, Kuta, mengaku optimis dengan pangsa pasar itu di Bali, mengingat juga brand tersebut sudah terkenal dan mendapat kepercayaan secara global.
Tiang-tiang menjulang yang menjadi bagian depan Four Points Kuta adalah gerbang tiap penghuninya dari dan menuju segala yang ditawarkan oleh Pulau Dewata, kebudayaan lokalnya maupun perkawinannya dengan budaya berbagai bangsa.
Jangan sungkan untuk bertanya tentang destinasi Anda di Bali pada para staf hotel yang akan dengan senang hati membantu Anda. Usai mengksplorasi kekhasan pulau tersebut dan kembali ke persinggahan Anda di Four Points Kuta, Anda mungkin segera tersadar bagaimana sentuhan-sentuhan tradisional juga dihadirkan pada desain hotel yang modern dengan gaya minimalis warna kalem tersebut.